Penjualan Mobil Listrik Global Bengkak 34 Persen

Penjualan mobil listrik global tumbuh sebesar 34 persen pada Januari-September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dikutip dari Reuters, Selasa (14/11), perusahaan riset pasar otomotif Rho Motion dalam laporannya menjelaskan, terjadi lonjakan penjualan di Amerika Utara, China dan Eropa. Perusahaan tidak menyebutkan jumlah unit yang terjual selama periode dimaksud.
Penjualan mobil listrik di Tiongkok meningkat 29 persen sepanjang September. Negeri tirai bambu masih menjadi raja penjualan kendaraan listrik meskipun pemerintah sudah menghapus subsidi pada 2022.
Yang penting dari angka bulan Oktober ini adalah permintaan kendaraan listrik di Tiongkok terus mencapai rekor tertinggi meskipun subsidi dipotong. 2023 akan menjadi tahun penting bagi Tiongkok dalam hal penjualan kendaraan listrik,” kata Rho Motion.
Sejauh ini China menjadi pasar mobil terbesar dunia, terjadi sejak 2009.
Sementara itu, penjualan mobil listrik di Eropa meningkat 26 persen, di tengah pemangkasan subsidi yang telah membebani permintaan seperti di Jerman di mana subsidi dihapus pada September, menurut Rho Motion.
“(Subsidi) ini merupakan faktor penting di pasar Jerman,” ucap Rho Motion.
Sedangkan penjualan mobil listrik di Amerika Utara naik 78 persen selama sembilan bulan di tahun ini.
Peningkatan penjualan mobil listrik di wilayah itu didominasi perusahaan mobil listrik Tesla, meski penjualan global perusahaan digawangi Elon Musk itu merosot ke titik terendah sekitar 50 persen selama kuartal ketiga tahun ini.
Strategi menurunkan harga mobil listrik Tesla di sejumlah negara dianggap belum berhasil.
Kendati demikian, saat ini Tesla memanfaatkan momentum di tengah kebijakan beberapa produsen mobil menahan untuk meningkatkan produksi mobil listrik karena alasan daya beli melemah. Tesla bahkan berencana menjual mobil listrik Rp400 jutaan di Eropa untuk memperkuat posisinya di segmen mobil listrik.
